Intinews | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menegaskan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan di wilayahnya tetap terjaga dengan baik, ditopang oleh performa positif Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, (UMKM), pertumbuhan perbankan, dan geliat pasar modal yang semakin inklusif.
Hal ini disampaikan Kepala OJK Provinsi Sumsel, Arifin Susanto dalam kegiatan Media Update bersama rekan-rekan media dari Provinsi Sumsel, Jambi, Bengkulu dan Lampung, di Ballroom Hotel Holiday Inn, Lampung (28/11/2025). OJK Sumsel turut mengapresiasi peran media dalam menciptakan ruang informasi publik yang edukatif mengenai sektor jasa keuangan.
Arifin memaparkan kondisi sektor jasa keuangan di wilayah Sumatera Selatan tetap terjaga dengan baik. Kredit UMKM menunjukkan performa yang positif dengan nilai mencapai 41,35 triliun atau sekitar 33% dari total kredit.
“Angka ini menegaskan posisi UMKM sebagai tulang punggung perekonomian daerah, bahkan ditengah perubahan ekonomi global”, gterangnya.
Di sisi lain, sektor perbankan konvensional dan Syariah terus tumbuh. Sumsel tercatat sebagai kontributor terbesar dalam portofolio green. Pasar modal juga semakin inklusif dengan jumlah investor mencapai lebih dari 462.000. Nilai transaksi saham yang mencapai 7,40 triliun memperlihatkan geliat ekonomi yang aktif.
Sementara itu, industri Fintech Peer-to-Peer (P2P) Lending mengalami pertumbuhan signifikan dengan outstanding pinjaman mencapai Rp 1,72 triliun, menandakan tingginya kepercayaan masyarakat.
Arifin menambahkan tahun 2025 menjadi tahun penuh cerita, terutama dengan berkembangnya ekosistem keuangan komunitas kopi. Melalui pendekatan dari hulu sampai hilir, kita berhasil melakukan ekspor perdana 14 kontainer kopi Sumsel ke Malaysia dan Australia dengan nilai mencapai 374 miliar rupiah. Ekspor ini terus berkelanjutan, hingga Agustus 2025 sudah dilakukan ekspor kopi 10 kali dengan nilai mencapai 10,91 miliar rupiah.
“Keberhasilan ini tidak hanya berfokus pada ekspor, tetapi juga pada penyediaan akses pembiayaan, asuransi mikro, pelatihan, dan pendampingan bagi petani kopi”, terang Arifin.
Disesi akhir OJK Sumsel menyampaikan apresiasi atas dukungan rekan-rekan media yang telah mempublikasikan pemberitaan tentang sektor jasa keuangan dengan jangkauan sosial media lebih dari satu juta akun.
“Kolaborasi antara OJK dan media bukan sekadar hubungan kerja, ini adalah kemitraan strategis untuk menghadirkan ruang informasi publik yang lebih sehat, lebih edukatif, dan lebih membangun kepercayaan masyarakat,” tutup Kepala OJK Sumsel, sembari mengajak semua pihak untuk terus memperkuat sinergi. (vv)
















