Intinews | Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan sepanjang tahun 2022 terjadi inflasi sebesar 5,51%. Sementara pada Desember 2022, secara bulanan (month to month) terjadi inflasi sebesar 0,66%. Inflasi bulanan pada Desember 2022 merupakan inflasi tertinggi dalam empat tahun terakhir sejak 2019.
Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan inflasi tahunan terbesar pada tahun 2022 berasal dari kelompok transportasi yaitu sebesar 15,26% dengan andil sebesar 1,84%.
“Komoditas penyumbang inflasi tertinggi secara year on year di antaranya adalah dari komoditas bensin, bahan bakar rumah tangga, tarif angkutan udara, beras, rokok kretek filter, telur ayam ras dan kontrak rumah,” ujar Margo dalam konferensi pers, Senin (2/1).
Pada Desember 2022, seluruh kota yang disurvei yaitu 90 di Indonesia mengalami inflasi, dengan inflasi tahunan tertinggi terjadi di Kotababaru, Kalimantan Selatan yaitu 8,65%. Sementara inflasi tahunan terendah terjadi di kota Sorong, Papua Barat, yaitu sebesar 3,26%.
Berdasarkan komponennya, Margo ungkapkan, tekanan inflasi komponen harga bergejolak menunjukkan pelemahan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Sebaliknya peningkatan inflasi komponen inti dan harga diatur pemerintah mendorong inflasi tahunan Desember 2022 ini lebih tinggi daripada bulan sebelumnya.
Komponen harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi tahunan sebesar 13,34%, lebih tinggi kalau dibandingkan dengan November 2022 yang terjadi inflasi sebesar 13,01%. Komponen ini memberikan andil terbesar dalam inflasi di Desember sebesar 2,36%.
Sementara itu, untuk komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 5,61% lebih rendah kalau dibandingan dengan kondisi November 2022 yang sebesar 5,70%. Komponen ini memberikan andil kepada inflasi di Desember sebesar 0,95%.
Sementaraitu, komponen inti mengalami inflasi sebesar 3,36% dengan andil terhadap inflasinya sebesar 2,20%. (sil)