Inflasi Sumsel pada Keseluruhan Tahun Diperkirakan Berada pada Kisaran Inflasi Nasional Sebesar 3,0±1%

Intinews | Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Selatan, Erwin Soeradimadja melakukan Bincang Bareng Media (BBM) di akhir masa jabatannya, di gedung Bank Indonesia (BI), Rabu (12//7/2023).

Erwin Mengatakan berbagai survei yang dilakukan Bank Indonsia menunjukkan bahwa momentum pemulihan ekonomi Sumatera Selatan tetap berlanjut dengan inflasi yang tetap terjaga dalam range target.

“Bank Indonesia pada bulan Juni 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen meningkat dan berada dalam zona optimis dimana Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat 137,83 (indeks > 100), cenderung sama dibandingkan dengan IKK pada bulan Mei 2023”, terangnya. Masyarakat masih optimis bahwa kondisi perekonomian pada 6 bulan ke depan akan tetap kuat, baik dari aspek kegiatan usaha, peningkatan penghasilan, maupun ketersediaan lapangan kerja, lanjut Erwin.

Ketidakpastian ekonomi global kembali meningkat dengan kecenderungan risiko pertumbuhan ekonomi yang melambat dan kebijakan suku bunga moneter di negara maju yang lebih tinggi. Pertumbuhan ekonomi global diprakirakan sebesar 2,7 % (yoy) di tahun 2023, melambat dibanding tahun 2022 sebesar 3,1% (yoy). Perlambatan tersebut terutama bersumber dari risiko perlambatan terutama di AS dan Tiongkok. Kedua negara tersebut merupakan salah satu negara mitra dagang terbesar baik secara nasional maupun untuk provinsi Sumatera Selatan.

Potensi penurunan ekspor Sumatera Selatan juga dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas ekspor utama Sumatera Selatan, seperti harga batubara dan karet.

Secara keseluruhan tahun, pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan tahun 2023 diperkirakan tetap tumbuh kuat dan on track dari prakiraan sebelumnya didorong oleh akselerasi mobilitas masyarakat dan pelaku usaha yang mendorong konsumsi dan investasi, meskipun tidak setinggi tahun sebelumnya seiring dengan prospek ekonomi global yang berpengaruh pada kinerja ekspor, lanjut Erwin.

“Inflasi umum Sumsel pada keseluruhan tahun diperkirakan berada pada kisaran target inflasi nasional sebesar 3,0±1%. Melandainya tekanan inflasi 2023 diperkirakan sejalan dengan berbagai program pengendalian inflasi terutama komoditas volatile food termasuk melalui GNPIP sehingga pasokan dan produksi semakin terjaga. Tekanan inflasi tahun 2023 dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan masyarakat seiring peningkatan UMP di tengah pencabutan pembatasan aktivitas yang mendorong peningkatan konsumsi serta implementasi kenaikan tarif cukai rokok” terangnya.

Bank Indonesia melihat ada beberapa hal yang bisa diperkuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga kestabilan harga yaitu Improving, menjaga kestabilan harga melalui penguatan sinergi dan koordinasi forum TPID, Discovering dengan terus mendorong investasi di daerah dalam momentum pemulihan pertumbuhan ekonomi, Empowering, dengan terus mendorong efisiensi, peran ekonomi digital perlu terus ditingkatkan antara lain melalui digitalisasi transportasi umum, digitalisasi pajak dan restribusi, dan digitalisasi sektor UMKM. (sil)

 

 

jackpot mahjong wins bocoran cara menang