PALEMBANG | Dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah serta menyemarakkan bulan suci Ramadhan 1442 H, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 7 Sumatera Bagian Selatan menyelenggarakan “Gebyar Safari Ramadhan 1442H”. Kegiatan dimaksud dilaksanakan dalam bentuk rangkaian kegiatan edukasi keuangan syariah secara virtual bersama Industri Jasa Keuangan di sektor Pasar Modal Syariah, Pergadaian Syariah, dan Perbankan Syariah dengan tema “Berkah Bersama Keuangan Syariah”.
Pada giat webinar di hari pertama, Selasa 27 April 2021, OJK KR7 Sumbagsel menggandeng BEI Kpw Sumsel mengedukasi para pengusaha wanita yang tergabung dalam Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Sumatera Selatan dengan mengusung topik materi “Berinvestasi Aman dan Berkah di Pasar Modal Syariah”.
Dalam kesempatan tersebut, para pengusaha muslimah diedukasi mengenai alternatif pembiayaan sekaligus alternatif investasi melalui pemanfaatan produk Pasar Modal Syariah, antara lain saham syariah, sukuk, reksadana syariah, layanan urun dana (securities crowdfunding), dan pemanfaatan Initial Public Offering (IPO) oleh UMKM. Selain itu, dipaparkan juga mengenai trik dan tips dalam berinvestasi yang aman dan berkah, serta prinsip 2L dalam berinvestasi, yaitu Legal dan Logis, agar terhindar dari investasi ilegal terutama dalam masa pandemi.
Di hari kedua giat webinar, Rabu 28 April 2021, OJK KR7 Sumbagsel menghadirkan PT Pegadaian (Persero) Syariah untuk mengedukasi masyarakat yang tergabung dalam keanggotaan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Palembang, dengan topik pembahasan “Berinvestasi Aman Melalui Produk Pergadaian Syariah”.
Dalam kegiatan tersebut, peserta disajikan paparan materi mengenai perkembangan usaha pergadaian, dimana saat ini kegiatan untuk mendapatkan pinjaman dengan memberikan jaminan tertentu kepada pihak yang memberikan pinjaman, tidak hanya dijalankan oleh usaha pergadaian milik Pemerintah, namun juga sudah dapat dijalankan oleh orang perorangan atau badan hukum tertentu (pihak swasta). Selain itu, peserta webinar juga diperkenalkan dengan beberapa produk pegadaian syariah, antara lain tabungan emas, rahn, arrum haji, pegadaian amanah, arrum BPKB, dan rahn tasjily tanah. Dengan variasi produk yang ditawarkan tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memilih alternatif pembiayaan dengan akses mudah, aman, dan cepat, sebagaimana slogan PT Pegadaian (persero) “mengatasi masalah tanpa masalah”.
Selanjutnya, sebagai puncak acara kegiatan Gebyar Safari Ramadhan 1442H di Sumatera Selatan, pada 29 April 2021, OJK KR 7 Sumbagsel bekerja sama dengan PT BPD Sumsel Babel Syariah mengedukasi wong kito galo mengenai industri perbankan syariah dengan mengusung topik “Berkah Ramadhan, Bersama Bank Syariah”. Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala OJK Regional 7 Sumatera Bagian Selatan, Untung Nugroho; Direktur Utama PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, Achmad Syamsudin;, dan pakar ekonomi syariah yakni CEO Karim Consultant, Adiwarman Karim.
Dalam sambutannya, Untung menyatakan bahwa tingkat literasi atau tingkat pemahaman keuangan masyarakat Sumatera Selatan terhadap produk dan layanan keuangan syariah, masih tergolong rendah, dimana tingkat literasinya baru mencapai 16%, dan tingkat inklusi hanya mencapai 14,4%. Kondisi ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi OJK dan stakeholder terkait untuk lebih aktif lagi mengedukasi masyarakat guna mengembangkan perekonomian keuangan syariah di Sumatera Selatan.
Lebih lanjut Untung memaparkan bahwa meskipun tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah masih tergolong rendah, namun industri keuangan syariah dalam 4 tahun terakhir sudah berkembang dengan baik. Hal ini tercermin dari total aset keuangan syariah Indonesia yang mencapai Rp1.802,86 triliun pada akhir Tahun 2020. Industri perbankan syariah juga menunjukan tren pertumbuhan positif, dimana total aset tumbuh 13,11%, pembiayaan 9,08%, dan DPK 11,8%.
Untung juga menginformasikan bahwa OJK berkomitmen mendukung visi Pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai negara rujukan ekonomi syariah, diantaranya dengan telah dirilisnya Roadmap Perbankan Syariah 2020-2025 yang merupakan katalisator akselerasi proses pengembangan perbankan syariah di Indonesia dengan berlandaskan pada 3 pilar pengembangan, yakni penguatan identitas perbankan syariah, sinergi ekosistem syariah, serta penguatan perizinan, pengaturan, dan pengawasan.
Tingginya animo dan antusias ratusan peserta yang hadir dalam rangkaian kegiatan Gebyar Safari Ramadhan 1442H tersebut, antara lain peserta dari perwakilan civitas akademika UNSRI, UMP, STIE APRIN, Universitas PGRI, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumatera Selatan, pelaku industri jasa keuangan, dan masyarakat umum lainnya, diharapkan dapat menambah wawasan peserta mengenai produk dan layanan jasa keuangan syariah, serta menjadikan peserta sebagai agen perpanjangan informasi dalam meningkatkan akses informasi sekaligus literasi dan inklusi masyarakat terhadap produk dan layanan Industri Jasa Keuangan Syariah. (vie)