“Melalui pendekatan ini, Bukit Asam menegaskan bahwa kemandirian ekonomi warga Ring 1 bisa dicapai tanpa harus bekerja di sektor tambang. Potensi keuntungan dari budidaya itik petelur pun menjanjikan. Dengan mengelola 300 hingga 500 ekor, seorang peternak dapat meraih penghasilan lebih dari Rp5 juta per bulan, melampaui batas UMR,” ungkap Ajis Purnomo, Sustainable Community Development Section Head PTBA.
“Inisiatif ini bukan sekadar pendampingan usaha, melainkan bentuk nyata dari kehadiran perusahaan dalam menciptakan masa depan yang lebih berdaya dan berkelanjutan bagi komunitas sekitar,” ujar Hendri dengan penuh semangat.
Sebagai perusahaan yang mengedepankan prinsip keberlanjutan dalam setiap lini operasinya, PTBA terus berkomitmen untuk menghadirkan inisiatif-inisiatif yang tak hanya berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat, tetapi juga pada pembangunan ekonomi jangka panjang yang inklusif, adil, dan ramah lingkungan. (**)