Intinews | Hampir setahun lebih Indonesia mengalami pandemi Covid-19 tentu sangat berdampak signifikan pada proses belajar mengajar di dunia pendidikan dan sekolah pun menerapkan sistem belajar dalam jaringan (daring).
“Pembelajaran seperti ini tentunya sangat tidak maksimal, karena sering terhambatnya koneksi yang digunakan saat daring,” kata Eva guru SMAN 2 Lais Musi Banyuasin mencurahkan keluhannya saat kunjungan Ketua DPRD Sumsel, RA Anita Noeringhati, SH., MH, Jumat (25/6/2021).
Ia menuturkan, bahwa tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, kecerdasan itu lahir dan batin, sehingga bukan saja tentang paham materi pelajaran, tapi juga disiplin dan budi pekerti.
Diketahui, Dinas Pendidikan Sumatera Selatan merencanakan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) mulai Juli 2021 mendatang.
“Di sekolah kami ada 11 guru ASN, 33 honorer dan 11 karyawan dengan total siswa sebanyak 585 pelajar. Kita siap untuk tatap muka dengan sistem 50 persen dan tetap memonitor keamana disini. Dan semua guru di sini sudah divaksin,” timpal kepala sekolah SMAN 2 Lais Edward Syafei S.Pd.,M.Si.
Pada waktu yang bersamaan, Ketua DPRD Sumsel mengingatkan agar sekolah selalu mengedepankan protokol kesehatan jika PTM dimulai.
“Prokes harus menjadi nomor satu jika sekolah menjalankan pembelajaran tatap muka. Kita sangat memahami bahwa sekolah daring banyak sekali mengalami kendala, belum lagi tingkat kejenuhan baik guru maupun siswa,” kata Anita.
Anita sangat mengapresiasi keinginan guru dan siswa untuk belajar tatap muka.
“Untuk tunjangan guru nanti kami akan tindaklanjuti dengan Disdik Sumsel, juga kepada Pemkab Muba mengenai kemungkinan bantuan sarana sekolah yang berada di Kabupaten meskipun secara pengelolaan di Provinsi,” tuturnya.