Intinews | Pertarungan sengit antara pasangan calon gubernur mewarnai gelaran debat publik perdana di Novotel Palembang, Senin (28/10/2024) malam.
Tak pelak aksi debat perdana ini dipicu soal lontaran pertanyaan panelis dalam penangggulangan darurat Narkoba di Sumsel, sontak Herman Deru menjawab dengan pendidikan generasi muda dan peran rumah tahfidz.
Jawaban HD ini lantas diganjar sanggahan kandidat nomor 2 Cagub Eddy Santana, mengapa sudah ada Rumah Tahfidz tapi Sumsel berada dalam urutan kedua nasional. Bagaimana caranya menghilangkan (semuanya) itu dan menjadi urutan terbaiklah?
Tak sampai di situ, Kandidat Gubernur nomor 3, Mawardi Yahya pun menyentil, apakah pembangunan rumah tahfidz selama ini ada partisipasi Pemerintah Provinsi? Apakah secara mandiri? Karena menurut Mawardi keberadaan (rumah tahfidz) sudah ada sejak dulu, di seluruh desa di Sumsel.
“Dan, termasuk insentif bagi ustadz dan ustadzahnya, namun hingga sekarang belum ada kepeduliannya (Pemprov) terhadap itu,” timpalnya.
Pantauan di lokasi, tampak gemuruh yel yel dari ketiga paslon Gubernur-Wakil Gubernur sangat antusias dalam memberikan dukungan bagi setiap kandidatnya masing-masing. (**)