Intinews | Pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan mendaftar ke KPU RI, hari ini (25/10/2023), pukul 10.00 WIB. Rencananya akan didampingi seluruh ketua umum (Ketum) parpol dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Kepastian ini disampaikan Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. “Besok (Rabu) Pak Prabowo dan Mas Gibran akan mendaftar pagi hari, didampingi oleh Koalisi Indonesia Maju dan insya Allah ketua-ketua umumnya hadir,” ujarnya, Selasa (24/10/23).
Sebelum mendaftar, akan ada deklarasi Prabowo-Gibran sebagai capres-cawapres. “Ya, diawali dengan deklarasi,” tambah Airlangga. Ia juga memastikan kalau Gibran akan ikut mendaftar ke KPU. Untuk pelaksanaan deklarasi bertempat di Gelora Bung Karno (GBK). “Betul, pukul 07.30,” kata Sekjen PBB Afriansyah Noor.
Setelah itu, menuju KPU diikuti kirab budaya dari kawasan Menteng. Terpisah, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming memastikan ia akan hadir dalam pendaftaran ke KPU. “Iya (berangkat ke Jakarta). Doakan saja semoga lancar semua. Izin dua hari saja,” katanya.
Selain mendaftar ke KPU, Gibran juga diundang ke acara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) malam ini. Partai yang dipimpin sang adik, Kaesang Pangarep itu akan mendeklarasikan dukungan mereka kepada pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran. Selain Gibran, Prabowo juga dijadwalkan hadir dalam acara konser PSI.
KPU RI sendiri telah menerima surat pemberitahuan dari KIM terkait rencana pendaftaran Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan bakal capres dan cawapres pada Pemilihan Umum 2024.
“Kami terima surat pemberitahuannya hari ini (Selasa) pukul 15.00 WIB,” kata anggota KPU RI, Idham Holik. Sesuai UU No 7/2017 tentang Pemilu, pasangan capres dan cawapres diusulkan oleh parpol atau gabungan parpol peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini ada 575 kursi di DPR-RI. Sehingga, parpol atau koalisi parpol bisa mengusung capres dan cawapres jika memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR-RI.
Bisa juga pasangan capres dan cawapres diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Soal status Gibran yang masih kader PDIP, Ketua Badan Kehormatan PDIP Komarudin Watubun mengatakan, jika Gibran bergabung ke KIM, maka keanggotaan Gibran di PDIP akan dicabut. “Dalam aturan PDIP itu otomatis. Kalau dia memilih bergabung, maka keanggotaan di PDIP pasti dicabut,” jelasnya.
Ia menambahkan kasus Gibran ini adalah hal yang biasa di partai “Jadi kalau dia sudah mendaftarkan diri bersama pasangannya Pak Prabowo ya sudah, kehilangan keanggotaanya di PDIP,” tegas Komarudin.
Sementara, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbaru terkait simulasi tiga pasangan bakal capres-cawapres ini. Sementara, Prabowo-Gibran masih unggul dari pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
Survei LSI Denny JA dilakukan pada 4-12 September 2023. Metode penentuan responden menggunakan multi-stage random sampling dengan jumlah 1.200 responden.
Teknik pengumpulan data yang dipakai yakni wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Margin of error survei plus minus 2,9 persen.
Untuk simulasi survei tiga pasangan capres-cawapres, Prabowo-Gibran mendapatkan sekitar 39 persen. Sedangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 36,9 persen dan AMIN 15 persen. Tapi, LSI Denny JA memberikan catatan bahwa semua bakal pasangan calon belum mencapai elektabilitas di atas 50%. Pilpres 2024 diprediksi berlangsung dalam dua putaran.
“Ketika tiga pasang yang maju sebagai calon dalam pilpres nanti, belum ada satu pun pasangan yang bisa memastikan diri menang dalam satu putaran. Artinya masing-masing masih di bawah 50 persen,” kata peneliti LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas.
Kemudian, dalam simulasi dua pasangan, head to head, maka Prabowo-Gibran meraih 52,5 persen dan Ganjar-Mahfud 44,4 persen. “Jadi sangat mungkin pilpres dua putaran,” tukasnya. (**)