Indonesia Dorong Pemulihan Global Berkelanjutan Melalui G20

Intinews | Dalam forum G20, Indonesia turut mendorong berbagai pemulihan antara lain melalui kerja sama ketersediaan vaksin, penundaan pembayaran utang bagi negara-negara miskin, dan pembentukan join task di bidang kesehatan juga keuangan, serta berbagai kerja sama di sektor perekonomian pascapandemi COVID-19.

Pandemi COVID-19, tentunya memberikan tantangan terhadap pencapaian target pembangunan berkelanjutan. Tingkat kemiskinan meningkat, namun pemerintah terus menekannya.

Di 2021, target pemenuhan Sustainable Development Goals (SDG’s) jauh banyak telah mengalami tantangan dan untuk itu, perlu untuk mengembalikan rencana SDG’s sehingga bisa kembali seperti sebelum terganggu pandemi COVID-19.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, dalam acara Grand Launching Proyek Investasi Berkelanjutan, Kamis (17/3/2022).

“Investasi menjadi sarana signifikan untuk meningkatkan perekonomian, mendorong pemulihan, menurunkan akibat dari pandemi COVID-19 guna mencapai target-target SDG’s,” tegas Airlangga.

Lanjut Airlangga, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendorong penanaman modal asing menjadi salah satu alat bagi negara untuk berkontribusi pada percepatan pembangunan berkelanjutan, sekaligus menciptakan lapangan kerja.

Investasi berkelanjutan, adalah istilah yang digunakan untuk meningkatkan investasi yang tentunya mempertimbangkan harmonisasi dengan faktor lingkungan sosial dan tata kelola.

Airlangga memaparkan, SDG’s memasuki empat pilar utama yaitu manusia, sosial, alam dan fisik. Target itu, tentunya menjadi penting terutama pascapemulihan pandemi COVID-19.

Investasi berkelanjutan itu, mungkin menjadi jawaban untuk membuat investasi Global lebih tangguh, dan juga untuk menjadi peredam bagi berbagai guncangan ataupun tantangan Global di masa mendatang.

Indonesia bersama 192 negara lain, berkomitmen untuk mencapai tujuan SDG’s. Salah satunya, pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan implementasi beberapa target yang diterapkan dan itulah yang turut didorong di dalam kepemimpinan di Indonesia di Presidensi G20.

Transisi menuju ekonomi hijau itu, merupakan tanggung jawab besar sekaligus memberikan peluang besar. Potensi energi terbarukan perlu diikuti dengan program-program go green bersama dengan roadmap-nya termasuk di bidang sektor pembiayaan pendanaan dan investasi.

Penerapan mekanisme nilai karbon tentu untuk bisa mendorong bagi investasi-investasi yang dikembangkan.

“Kami sangat berharap bahwa partisipasi seluruh pihak dapat mempercepat pemulihan ekonomi baik yang di bidang green maupun blue ekonomi serta mendukung estetis dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Selamat kepada Kementerian Investasi atas grand launching proyek investasi berkelanjutan yang ditawarkan kepada para investor. Seluruh jajaran pemerintah akan terus berupaya agar peningkatan investasi dapat didorong untuk kebangkitan ekonomi Indonesia,” pungkas Airlangga. (**)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *