Intinews | Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku belum melihat potensi adanya gelombang baru Covid-19 dalam waktu dekat. Pernyataan itu disampaikan sebagai tanggapan atas kondisi Singapura yang sedang memasuki masa gelombang baru penularan Covid-19 dalam dua minggu terakhir.
Kasus Covid-19 yang meningkat di Singapura terjadi khususya pada varian Covid-19 JN.1 dan turunan dari varian utamanya, termasuk KP.1 dan KP.2. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyampaikan situasi berbeda terjadi di Indonesia.
Menurut Nadia, tidak ada peningkatan kasus Covid-19 secara signifikan dalam sebulan belakangan. Melansir laporan berkala Kemenkes terkait situasi infeksi Covid-19, total infeksi aktif minggu ke-17 periode 5-11 Mei sejumlah 1.339 kasus. Adapun tambahan kasus aktif harian dalam sebulan terakhir dalam kurun waktu 11 April-11 Mei berada di angka 48 kasus.
Nadia mengatakan laju angka infeksi Covid-19 domestik yang rendah juga dapat dipicu oleh kebiasaan banyak orang saat ini yang tidak menjalani pemeriksaan Covid-19 meskipun mengalami gejala seperti flu. Akibatnya, banyak kasus Covid-19 yang tidak terdiagnosis atau tercatat, alias underdiagnosis. Situasi ini mengacu pada situasi di mana banyak kasus penyakit tidak terdeteksi atau tidak dilaporkan, sehingga jumlah kasus sebenarnya lebih tinggi daripada yang tercatat. “Bisa juga karena sekarang banyak masyarakat yang tidak periksa Covid-19 kalau ada keluhan flu, sehingga menjadi underdiagnosis,” kata Nadia lewat pesan singkat WhatsApp, Senin (20/5/2024).