Intinews | Generasi Literasi dan Inklusi Keuangan Masyarakat Sumatera Selatan, atau Gen Limas OJK Sumsel, kembali mengadakan kegiatan edukasi dan networking bagi generasi muda. Kali ini, komunitas pemuda yang dibentuk dan didukung oleh OJK ini mempersembahkan acara Gen Limas Networking Space (GENSET) 5.0 dengan tema “The Mind Behind Youngpreuner.” Acara berlangsung di ballroom Kantor OJK Sumsel, Jalan Jenderal Sudirman Palembang, Kamis (20/11).
Kegiatan ini dikemas dalam bentuk diskusi interaktif yang dirancang khusus untuk Gen Z. Tujuannya adalah meningkatkan literasi keuangan sekaligus memperkuat jejaring profesional para peserta melalui talkshow, workshop, dan interactive booth.
GENSET 5.0 dibuka oleh Ketua OJK Sumsel, Arifin Sutanto, yang didampingi oleh Direktur Pengawasan PEPK & LMS Titi Adji Siswantoro, Analis Pengawasan Perusahaan Jasa Keuangan Abdul Muin Akmal Padang, Kepala Divisi Direktorat Pengawasan PEPK, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Asnawati, serta Analis PEPK Wahyu Kresnanto.
Dalam acara tersebut, narasumber utama adalah Natasya Aisyah, Founder dan Owner Agam Pisan Coffee and Roasters serta Owner Lovebites Cookies Palembang. Ia membagikan kisah perjalanan bisnisnya yang dimulai dari usaha rumahan hingga kini berkembang dan membuka cabang baru di Palembang Indah Mall (PIM).
Dalam sambutannya, Ketua OJK Sumsel, Arifin Sutanto, menegaskan tiga skill utama yang harus dimiliki oleh generasi Z untuk menjadi digital leader, yaitu keterampilan teknologi dan data, kreativitas dan inovasi, serta komunikasi dan kolaborasi digital. Ia menekankan pentingnya mindset youngpreneur yang meliputi kemampuan menganalisis data, pengetahuan tentang kecerdasan buatan (AI), desain thinking, inovasi produk digital, dan komunikasi berbasis kolaborasi tim virtual.
“Kuasi teknologi digital dan platform pemasaran. Jika itu sudah, mindset akan berkembang sehingga membawa kita pada keinginan menciptakan lapangan kerja, bukan hanya menjadi pekerja,” kata Arifin di hadapan ratusan delegasi.
Sementara itu, Burlian Muhazan, menyoroti konsep berpikir kreatif sebagai modal utama seorang enterpreneur sejati. Ia membagikan pengalaman mengolah sampah menjadi barang bernilai, yang membantunya memulai dan mengembangkan usaha.
“Pentingnya keberanian mencoba, tidak takut gagal, serta penguasaan pemasaran berbasis AI dan media sosial bagi Gen Z yang hidup di era digital”, katanya.
Narasumber lainnya, Natasya Aisyah, menyampaikan bahwa awalnya Lovebites Cookies hanyalah usaha rumahan yang kemudian berkembang pesat berkat mindset enterpreneur dan strategi pemasaran digital. Kini, usahanya telah membuka cabang baru dan meraih kesuksesan.
Kedua narasumber menekankan betapa pentingnya mindset yang menjadi motor penggerak bagi para youngpreneur. Melalui mindset ini, generasi Z dapat melihat dunia bisnis dengan cara pandang yang segar, mendapatkan pengalaman lebih luas, memperluas jejaring, dan terinspirasi untuk terus berkembang.
Acara GENSET 5.0 ini menjadi bukti nyata bahwa Gen Limas OJK Sumsel terus aktif menggerakkan literasi dan inklusi keuangan digital di kalangan anak muda Sumatera Selatan, sekaligus mempersiapkan mereka sebagai digital leaders masa depan. (vv)















