Intinews | Minyak jelantah jangan dibuang sembarangan, guys! Di tangan Pertamina, minyak bekas gorengan itu disulap jadi bahan bakar ramah lingkungan buat pesawat terbang. Proyek ini dinamakan Used Cooking Oil to Sustainable Aviation Fuel (USAF), dan jadi bukti nyata kalau energi masa depan bisa dimulai dari dapur rumah kita sendiri.
Melalui anak usahanya, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan PT Pertamina Patra Niaga, Pertamina nggak cuma ngejar target transisi energi nasional, tapi juga pengembangan bisnis yang lebih hijau. Proyek USAF yang sudah jalan di Kilang Cilacap ini bakal diperluas ke Dumai dan Balongan.
“Kita mulai dari minyak jelantah, diolah jadi avtur ramah lingkungan. Bukan wacana doang, ini sudah jalan dari 2020, bahkan pernah dipakai uji coba penerbangan Garuda rute Jakarta–Solo,” kata Taufik Aditiyawarman, Dirut KPI, dalam keterangannya, Selasa (27/5/2025).
Kabar baiknya, masyarakat bisa ikut ambil bagian. Patra Niaga udah pasang alat pengumpul minyak jelantah di 10 SPBU Jakarta. Sudah lebih dari 6 ribu orang menyetor jelantah mereka ke sana. Ini bukan cuma soal daur ulang, tapi langkah konkret menuju energi masa depan.
Plt Dirut Patra Niaga, Mars Ega, bilang kalau semangat Gen Z sangat dibutuhkan.
“Jelantahmu, avturnya Indonesia,” kira-kira begitu semangatnya.
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, pun mengingatkan bahwa proyek ini harus diwujudkan nyata, bukan sekadar seremoni.
“Pertamina harus jadi yang terdepan dalam energi hijau,” tegasnya.
Buat kamu yang peduli lingkungan dan masa depan, yuk dukung gerakan ini. Cuma dari minyak jelantah, kita bisa bantu Indonesia terbang lebih hijau! (**)