Intinews | PT Bukit Asam Tbk, menggelar sosialisasi pemanfaatan kalium humat di lahan pertanian PLTS Irigasi Desa Tanjung Karangan, Kecamatan Tanjung Agung. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas pertanian, masyarakat di wilayah ring 1 perusahaan.
Ajis Purnomo, Sustainable Community Development Section Head PTBA, menyebutkan secara kalori, batu bara terbagi menjadi dua. Pertama, batu bara tinggi kalori atau antrasit, dan kedua batu bara rendah kalori. Batubara rendah kalori inilah yang kemudian di hilirisasi menjadi kalium humat, produk hasil kolaborasi antara PTBA dengan Universitas Gajah Mada (UGM).
Pemanfaatan batu bara rendah kalori menjadi produk kalium humat memiliki 5 fungsi, diantaranya pembenah tanah dengan memperbaiki Ph tanah, mengurangi racun dalam tanah, mengefisienkan pemakaian pupuk, pemulihan lahan kritis bekas tambang, serta meningkatkan laju pertumbuhan batang dan buah.
“Langkah ini selaras dengan program Asta Cita Presiden Prabowo nomor 2 dan 5 yaitu swasembada pangan serta hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri dengan cara meningkatkan produktivitas pertanian di lahan irigasi yang memanfaatkan energi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya),” tuturnya.
Ajis menambahkan, program ini juga sejalan dengan Roadmap Kementerian ESDM terkait hilirisasi batubara untuk pertanian, serta Roadmap Mind ID tentang Pemanfaatan Batubara.
“Kami berharap inovasi ini dapat membantu petani meningkatkan hasil panen dan menjadi bagian dari upaya membangun pertanian yang lebih berkelanjutan,” lanjut Ajis.
Uji coba didampingi dan dibina oleh tim ahli kerjasama dari PT Bukit Asam Tbk dan Universitas Gajah Mada.
Rahmat, Penyuluh Pertanian Lapangan menilai bahwa pemanfaatan fasilitas dari PTBA seperti pompa air untuk irigasi serta kalium humat yang diuji cobakan ini dapat dioptimalkan semaksimal mungkin oleh masyarakat yang nantinya akan dibagi menjadi 3 kelompok. Apalagi menurutnya, dukungan dari PTBA ini dapat membantu peningkatan produktivitas pertanian yang hasilnya bisa dirasakan langsung oleh para petani.
Peserta pun menyambut baik rencana penerapan kalium humat ini. Salah satunya, Ketua Kelompok Tani Ataran Keluekh, Marpawi, yang menyampaikan rasa syukur atas perhatian berkelanjutan dari PTBA.
“Kami sangat menghargai dukungan PTBA yang terus hadir bagi petani. Dulu kami mendapat bantuan sumber air yang menjadi penopang utama pertanian, kini kami mendapat kesempatan untuk meningkatkan hasil panen melalui kalium humat. Ini bukti nyata pendampingan PTBA yang berkelanjutan,” jelas Marpawi.
Melalui inisiatif ini, PTBA berharap dapat memperkuat sinergi dengan masyarakat dalam membangun pertanian yang inovatif, berdaya saing, dan berkelanjutan di wilayah sekitar perusahaan. (**)













