Intinews | Sebanyak 365 jemaah haji Kloter 19 Debarkasi Palembang asal Pagaralam, OKU Selatan, dan Palembang tiba di Bandara Internasional SMB II Palembang, Senin (07/07/2025) dinihari WIB. Total jemaah haji yang sudah kembali ke Tanah Air berjumlah 6.983 jemaah.
Kakanwil Kemenag Sumsel H. Syafitri Irwan selaku Ketua PPIH Debarkasi Palembang menjelaskan, ketika berangkat Kloter 19 berjumlah 369 orang. Namun ada dua jemaah yang meninggal dunia serta ada seorang jemaah yang sudah pulang lebih awal dan seorang jemaah yang terpisah dari kloter.
Dua jemaah yang meninggal di Tanah Suci adalah Azom Hasan (69 tahun) asal Palembang yang meninggal pada 11 Juni 2025 dan Mustofa Kamal (84) asal Pagaralam yang meninggal pada 18 Juni 2025 lalu. Sedangkan seorang jemaah yang sudah pulang bersama Kloter 8 adalah Maryati Surat Ludegsono (74) asal OKU Selatan. Adapun seorang jamaah yang terpisah dari kloter adalah Nurimah Mentajim (80) asal Pagaralam.
“Dengan kedatangan jemaah Kloter 19 hari ini, Debarkasi Palembang telah menerima kepulangan 6.983 orang dengan rincian 5.810 asal Sumsel, 1.097 asal Babel, dan 76 petugas kloter. Sedangkan jemaah yang wafat berjumlah 23 orang dan yang masih dirawat di Arab Saudi berjumlah tujuh orang,” jelas Syafitri.
Syafitri menambahkan, terkait keberadaan Nurimah Mentajim yang terpisah dari kloter sejak 28 Mei yang lalu, PPIH Arab Saudi saat ini masih terus melakukan pencarian. Proses pencarian dilakukan di berbagai tempat, termasuk rumah-rumah sakit sekitar Makkah dan Jeddah. Sejumlah tempat yang sudah ditelusuri antara lain Jabal Khandamah, Jabal Tsur, Kamar Mayat RS An-Noor Makkah, sejumlah tempat di sekeliling hotel tempat tinggal jemaah, kawasan Arafah dan Muzdalifah, perbatasan Makkah dan al-Lith, serta pengecekan CCTV.
“Hingga saat ini PPIH Arab Saudi masih terus melakukan pencarian. PPIH Arab Saudi juga berkoordinasi dengan unsur kesehatan, KKHI Makkah, pihak KJRI, dan beberapa kantor polisi di wilayah Makkah. Mohon doa Ibu Nurimah bisa segera ditemukan. Ibu Nurimah juga sudah dibadalhajikan,” tuntas Syafitri. (**)
