Intinews | Peran serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam mengangkat kopi Sumatera Selatan patut diacungi jempol.
Dalam “Bincang Santai Bersama Media”, Kepala OJK Sumsel, Arifin Susanto mengungkapkan keinginannya dalam mengekspor kopi hasil panen dari beberapa wilayah di Sumsel.
“Untuk itu kami bersama lembaga lainnya ingin mewujudkan ekspor kopi perdana yang inshaallah akan di laksanakan pada 20 Januari mendatang di Pelabuhan Boom Baru Palembang”, terangnya pada media, di Kantor OJK Sumsel, Jumat (10/1/2025).
Rencana pelepasan ekspor kopi perdana akan dihadiri langsung oleh PJ Gubernur Sumsel Elen Setiadi, S.H., M.S.E dan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar.
Lanjut Arifin, berdasarkan Statistik Kopi Indonesia Tahun 2022 yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS), total produksi kopi nasional mencapai 774,96 ribu ton.
“Sumsel penyumbang terbesar hasil kopi yaitu 211,68 ribu ton (26,85%) disusul oleh Lampung 116,28 ribu ton (14,68%) dan Sumatera Utara 80,87 ribu ton (11,16%)”, tambahnya.
Keterlibatan OJK Sumsel dalam ekspor perdana ini tak luput dari tugas OJK yaitu mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan dimana OJK akan memfasilitasi akses keuangan bagi petani kopi, sehingga mereka dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas kopi yang dihasilkan.
“Dengan kemudahan akses keuangan yang lebih luas, diharapkan petani dapat terlepas dari jeratan pinjaman online, tengkulak dan memperoleh harga jual yang lebih menguntungkan,” kata Arifin.
Kopi Sumsel mempunyai cita rasa yang khas dan kualitas yang terjamin yang mampu bersaing dengan produk kopi dari negara lain.
“Selain Malaysia, Sumsel juga telah menargetkan pasar Australia dengan rencana ekspor 8 kontainer kopi dalam waktu dekat,” terang Arifin.
Dengan dukungan pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Arifin yakin kopi Sumatera Selatan memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi komoditas unggulan daerah yang mendunia. (Vie)
