Intinews | Setelah lebaran, ternyata ada enam jenis bantuan sosial (bansos) yang bakal cair pada bulan April 2025.
Sejumlah bansos cair setelah Lebaran 2025 tersebut ada Program Keluarga Harapan (PKH) hingga Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang memasuki tahap kedua.
Masyarakat yang memenuhi syarat, dapat segera mengecek apakah termasuk ke dalam daftar penerima bansos 2025 tersebut atau tidak.
Pemerintah hingga saat ini terus menyalurkan bansos sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Pada April 2025, pencairan tetap berjalan sesuai jadwal meski baru saja melewati momen Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau libur lebaran.
Sebelumnya, pemerintah sudah menetapkan jika bansos seperti PKH dari Kementerian Sosial (Kemensos) akan mulai cair pada kuartal kedua.
Bukan itu saja, berbagai stimulus ekonomi juga akan diberikan selama periode mudik dan lebaran untuk membantu masyarakat.
Berikut Daftar Bansos akan Cair Setelah Lebaran 2025
1. Program Keluarga Harapan (PKH)
Bansos PKH Tahap 2 akan cair pada April 2025, dengan periode pencairan bulan April-Juni. Bantuan ini diberikan kepada keluarga miskin yang memenuhi kriteria tertentu, dengan nominal berbeda sesuai kategori penerima.
– Siswa SD/Sederajat: Rp225.000
– Siswa SMP/Sederajat: Rp375.000
– Siswa SMA/Sederajat: Rp500.000
– Lanjut usia: Rp600.000
– Penyandang disabilitas berat: Rp600.000
– Ibu hamil/nifas: Rp750.000
– Anak usia dini (0-6 tahun): Rp750.000
Bantuan ini disalurkan setiap tiga bulans ekali melalui bank Himbara, yakni BNI, BRI, Bank Mandiri, dan BTN).
2. Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
BPNT atau bansos sembako akan cair pada April 2025. Besarannya Rp200.000 per bulan, tetapi pencairannya dilakukan setiap tiga bulan sekali, sehingga masyarakat akan menerima Rp600.000 sekaligus.
3. Program Indonesia Pintar (PIP)
PIP adalah program bantuan pendidikan bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Penyaluran termin pertama berlangsung dari Februari-April 2025, dengan nominal sebagai berikut;
SD: Rp450 ribu per tahun (siswa baru dan akhir Rp225.000)
SMP: Rp750.000 per tahun (siswa baru dan akhir Rp375.000)
SMA: Rp1.800.000 per tahun (siswa baru dan akhir Rp500-900 ribu)
4. Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah
KIP Kuliah merupakan bantuan biaya pendidikan untuk mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Bantuan biaya hidup KIP Kuliah cair setiap awal semester, termasuk pada semester genap Maret-April 2025.
Besaran bantuan KIP Kuliah di bagi ke dalam lima klaster:
– Rp800.000 per bulan
– Rp950.000 per bulan
– Rp1.100.000 per bulan
– Rp1.250.000 per bulan
– Rp1.400.000 per bulan
Total pencairan per semester dilakukan dalam satu kali transfer selama enam bulan. Sebagai contoh, pencairan untuk mahasiswa KIP Kuliah klaster 3 selama satu semester, yakni Rp6,6 juta (6×1.100.000).
Selain biaya hidup, mahasiswa penerima KIP Kuliah juga mendapatkan biaya pendidikan sesuai akreditasi prodi, sebagai berikut;
– Akreditasi A: maksimal Rp12 juta per semester (kedokteran), Rp8 juta per semester (non-kedokteran).
– Akreditas B: maksimal Rp4 juta per semester
– Akreditas C: maksimal Rp2,4 juta per semester
Penerima dapat mengecek status pencairan di situs resmi KIP Kuliah.
5. Bantuan Beras
Selain bantuan uang tunai, masyarakat juga akan menerima bansos berupa beras melalui program Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Sebanyak 16 juta Penerima Bantuan Pangan (PBP) dari kelompok desil satu dan dua akan mendapat beras 10 kg per bulan.
Jika penyaluran dilakukan untuk tiga bulan sekaligus, maka masyarakat akan menerima total 30 kg beras setelah Lebaran 2025.
6. Bantuan Iuran BPJS Kesehatan (PBI JKN)
Pemerintah menanggung iuran BPJS Kesehatan bagi peserta PBI JKN sebesar Rp42.000 per orang per bulan.
Bantuan ini tidak diberikan dalam bentuk uang tunai, melainkan langsung dibayarkan ke fasilitas kesehatan.
Dengan demikian, penerima dapat berobat tanpa harus mengeluarkan biaya saat menggunakan BPJS atau Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Melalui berbagai jenis bansos yang dicairkan setelah lebaran, masyarakat diharapkan dapat terbantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bantuan ini juga menjadi upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat membutuhkan. (**/v)
