Intinews | SMK Negeri 2 Palembang kini resmi memiliki fasilitas Bengkel Konversi Sepeda Motor Listrik pertama di lingkungan sekolah di Sumatera Selatan. Kehadiran bengkel ini menjadi langkah strategis dalam mendukung percepatan penggunaan kendaraan listrik sekaligus meningkatkan kompetensi siswa pada bidang teknologi elektrifikasi yang tengah berkembang pesat.
Program konversi ini merupakan kerja sama jangka panjang antara pihak sekolah dan PLN, yang tidak hanya memberikan dukungan teknis tetapi juga menyalurkan bantuan pendidikan bagi siswa kurang mampu di Sumatera Selatan. Kolaborasi ini diharapkan menjadi model penguatan pendidikan vokasi di daerah.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, Mondyaboni, S.E., S.Kom., M.Si., M.Pd, menekankan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan dan industri dalam menghadapi era transisi energi yang kini menjadi agenda nasional.
“Bengkel konversi ini bukan hanya sarana praktik, tetapi juga jembatan antara kebijakan energi bersih pemerintah dengan kesiapan SDM vokasi,” ujarnya.
Mondyaboni menambahkan, kehadiran bengkel tersebut memperkuat peran SMK sebagai pusat pengembangan tenaga terampil yang siap berkompetisi di era Industri 4.0 dan transisi energi bersih. Ia juga mengajak masyarakat memanfaatkan layanan konversi motor listrik yang tersedia, mengingat bengkel di SMK Negeri 2 Palembang ini merupakan yang pertama di Sumatera Selatan.
Dengan dukungan industri dan dunia pendidikan, fasilitas ini diharapkan dapat melahirkan lulusan yang mampu menguasai teknologi kendaraan listrik serta turut mendukung arah transformasi energi nasional,” katanya.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri 2 Palembang, H. Suparman, S.Pd., M.Si, mengatakan bengkel Skandu Pai Elektrik akan menjadi pusat layanan lengkap bagi perkembangan teknologi kendaraan listrik di Sumatera Selatan.
“Bengkel ini menyediakan berbagai layanan, mulai dari konversi motor berbahan bakar bensin menjadi motor listrik, servis motor listrik, hingga penjualan kit konversi. Selain itu, fasilitas ini juga menjadi ruang pelatihan bagi siswa dan guru untuk menguasai teknologi elektrifikasi,” katanya.
Suparman menuturkan, sudah ada delapan guru yang mengikuti pelatihan khusus terkait konversi dan perawatan motor listrik. Dengan kesiapan tersebut, SMKN 2 Palembang menargetkan diri menjadi pusat pelatihan teknisi motor listrik bagi SMK lain di Sumatera Selatan, sehingga penguasaan teknologi terbarukan dapat berkembang lebih merata di lingkungan pendidikan vokasi.
“Bengkel ini turut mendukung program pemerintah, termasuk program bantuan konversi kendaraan yang diinisiasi Kementerian ESDM, baik melalui jalur mandiri maupun skema bantuan pemerintah. Para siswa vokasi diharapkan tidak hanya mendapatkan pengalaman praktik, tetapi juga memahami alur kebijakan energi bersih yang tengah didorong secara nasional,” ujarnya.
Suparman menambahkan, inisiatif ini merupakan bagian dari kerja sama jangka panjang antara SMKN 2 Palembang dan PLN, yang sebelumnya telah memberikan dukungan teknis serta bantuan pendidikan bagi siswa kurang mampu di wilayah Sumatera Selatan. Kolaborasi tersebut menjadi salah satu fondasi penguatan pendidikan vokasi sekaligus peningkatan literasi energi baru terbarukan.
Dalam waktu dekat, Dinas Pendidikan Sumatera Selatan juga berencana menggelar Pameran Inovasi SMK Sumsel di SMKN 2 Palembang, sebagai panggung untuk menampilkan karya dan teknologi terapan siswa. Langkah ini diharapkan mendorong kreativitas sekolah-sekolah vokasi sekaligus memperlihatkan kesiapan mereka menghadapi era transisi energi.
“Bengkel Skandu Pai Elektrik menegaskan posisi SMKN 2 Palembang sebagai pionir pengembangan teknologi motor listrik serta pusat inovasi energi bersih di dunia pendidikan Sumatera Selatan. Dengan dukungan industri dan pemerintah, sekolah ini siap menjadi motor penggerak transformasi energi di tingkat vokasi,” pungkasnya.















