BI Sumsel : Digital Farming Bantu Dorong Produktivitas Tanam

Intinews | Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, Bank Indonesia (BI) Kantor Wilayah Sumsel mendorong pertanian menerapkan digital farming melalui program kerjasama antara BI dan UPTB Sriwijaya Science Techno Park (SSTP).

Kepala BI  Erwin Suriadimadja mengatakan, digital farming diharapkan dapat diterapkan dalam sektor pertanian melalui mekanisasi dan digitalisasi untuk peningkatan produksi dan kesejahteraan rakyat.

“Digital farming tentu sangat membantu mendorong produktivitas tanam. Sisi pendistribusian dan penjualan harus jadi perhatian,” kata Erwin dalam acara panen cabai merah di Kabupaten Ogan Ilir, Kamis (10/03/2022).

Erwin menjelaskan digital farming di klaster cabai merah mencakup, penggunaan alat sensor tanah dan cuaca, otomatisasi pemupukan dan pengairan serta pemantauan kondisi lahan lewat CCTV.

“Sektor pertanian mampu tumbuh positif ketika masa pandemi yang harus kita suport, baik dari teknologinya maupun dari sisi pendampingannya”, ujarnya.

Sementara itu, Plt Kepala Balitbanda Sumsel Alamsyah menjelaskan produksi klaster cabai merah bisa mencapai 2,4 ton ha. “Tanaman ini dapat tumbuh sampai usia 9—12 bulan dan pada usia 75 hari setelah tanam sudah dapat dipanen,” jelasnya.

Pihaknya menghitung, petani di klaster bisa memperoleh pendapatan kotor senilai Rp42 juta per ha, dengan asumsi harga cabai senilai Rp35.000 per kilogram. (sil)

 

 

Respon (448)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *