Intinews | Citi Indonesia bersama dengan Home Credit mengumumkan fasilitas pembiayaan sosial bersama pertamanya di Indonesia. Fasilitas pinjaman ini dirancang untuk mempromosikan inklusi keuangan yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia melalui pembelian perangkat digital dasar.
“Kami sangat senang dapat memberikan fasilitas pembiayaan sosial bagi klien kami, Home Credit Indonesia. Fasilitas yang inovatif ini membantu memfasilitasi kelompok masyarakat yang tertinggal untuk dapat memperoleh perangkat digital dasar sehingga mereka dapat mengakses layanan keuangan yang mendasar. Transaksi ini berkontribusi pada komitmen Citi sebesar US$1 triliun pada tahun 2030 untuk keuangan berkelanjutan,” kata Chief Executive Officer Citi Indonesia Batara Sianturi.
Fasilitas ini merupakan bagian dari pinjaman sosial bagi kedua perusahaan dan masuk dalam kualifikasi “S” di dalam kerangka Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (ESG). Inisiatif ini mendukung kriteria keuangan sosial Citi untuk inklusi ekonomi, yakni untuk meningkatkan akses ke fasiltias kredit dan layanan keuangan di komunitas yang rentan atau tertinggal, termasuk pembiayaan di sektor UMKM. Ini juga diharapkan akan meningkatkan ruang publik, sumber daya dan kesempatan kerja di masyarakat.
“Fasilitas pembiayaan sosial dari Citi ini merupakan solusi bagi para pelaku usaha di berbagai industri untuk fokus pada usaha yang berkelanjutan dan bertanggung jawab secara lingkungan maupun sosial, seperti Home Credit Indonesia. Kontribusi kami bersama klien diharapkan dapat memperluas akses pada layanan keuangan dan membantu masyarakat dalam mengembankan usaha mereka,” kata Head of Global Subsidiaries Group, Citi Indonesia Wit Oemar.
Direktur Home Credit Indonesia Volker Giebitz mengatakan pihaknya menyambut hangat fasilitas pembiayaan sosial dari Citi yang akan digunakan oleh Home Credit untuk mengukuhkan komitmennya dalam menyalurkan pembiayaan yang bertanggungjawab kepada masyarakat Indonesia
Ia mengatakan fasilitas ini secara khusus akan dimanfaatkan oleh Home Credit untuk pembiayaan perangkat digital dasar seperti ponsel pintar yang dapat digunakan oleh pelanggan untuk meningkatkan akses terhadap layanan keuangan, termasuk layanan keuangan digital, sekaligus meningkatkan literasi keuangan melalui akses informasi yang dapat mendorong produktivitas para pelanggan. Pembiayaan ini secara khusus ditujukan untuk pelanggan perempuan yang jumlahnya mencapai 48% dari total pelanggan Home Credit dengan kontrak aktif per 30 September 2022. Ini sejalan dengan upaya peningkatan inklusi dan literasi keuangan bagi perempuan yang masing-masing mencapai 83,88% dan 50,33%, dimana tingkat inklusi masih 2,4% di bawah laki-laki, menurut data Otoritas Jasa Keuangan pada 2022.
Layanan pembiayaan Home Credit saat ini dapat diakses melalui aplikasi My Home Credit ke lebih dari 22.000 toko mitra dan akan terus bertambah atau berekspansi menjangkau 200 kota dan kabupaten. Sejak beroperasi di Indonesia pada 2013, aplikasi My Home Credit telah diunduh oleh lebih dari 12,56 juta pengguna aktif untuk berbagai layanan keuangan. (ril)