Ketua DPRD Provinsi Sumsel Buka Business Meeting Santripreneur Indonesia

Intinews | Santripreneur Indonesia menyelenggarakan Business Meeting dengan menggandeng PT Bukit Asam. Santripreneur Indonesia yang mengundang para pelaku bisnis, pengasuh pondok pesantren dan pejabat daerah untuk membahas tentang peluang produk yang memungkinkan untuk dikolaborasikan, Sabtu (23/10/2021).

Kegiatan ini dibuka oleh Ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Hj. RA Anita Noeringhati, SH. MH. Dalam kata sambutannya, Anita menyampaikan bahwa santri adalah generasi garda terdepan penerus bangsa. “Konsep bisnis sudah berubah dari kompetisi menjadi kolaborasi dan kemitraan. Tanpa kolaborasi, perkembangan bisnis tidak akan maksimal. Saya harap pesantren dapat memanfaatkan peluang dari kegiatan tersebut.” ujar wanita pertama yang memimpin DPRD Prov. Sumsel.

 

Kegiatan ini diikuti oleh 30 hadirin terdiri dari pelaku usaha sekaligus pengasuh atau pengurus pondok pesantren di Palembang dan sekitarnya sesuai protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah. Topik utama yang dipilih dalam Business Meeting kali ini yakni Kolaborasi Produk dan Relasi yang di mulai dari pukul 13.00 hingga 17.00 WIB di Hotel The Alts Palembang.

KH. Ahmad Sugeng Utomo atau yang sering dipanggil Gus Ut selaku Inisiator dan Ketua Dewan Pembina Santripreneur Indonesia dalam sambutan menyampaikan bahwa hubungan bisnis masa kini sudah berubah dari konsep kompetisi atau persaingan menjadi model pengelolaan bisnis berdasarkan kemitraan atau kolaborasi.
“Yang namanya bisnis di jaman sekarang harus kolaborasi dan menjalin relasi. Tidak ada usaha yang bisa bertahan lama tanpa kolaborasi. Pun ada nanti akan tumbang. Sudah tidak jamannya berkompetisi. Yang ada hanya kolaborasi, ” imbuh Gus Ut dalam sambutannya.

Selanjutnya, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Selatan, Hari Widodo menyampaikan bahwa ekonomi di Sumatera Selatan sudah mengalami kenaikan pasca pandemi covid – 19 yakni di triwulan kedua tahun 2021. Hari juga berbicara lebih dalam tentang ekonomi syariah di Indonesia.

“BI memiliki peran dalam mengembangkan ekonomi syariah yakni sebagai akselelator, innovator dan regulator. Nah disini, peran santri akan sangat penting dalam mengembangkan ekonomi syariah.”, ujarnya.

Dalam kesempatanan yang sama, Sekretaris Daerah Kota Palembang yang diwakili oleh Zanaria SIP. M.Si, menyampaikan bahwa pemerintah kota mendukung penuh terselenggaranya kegiatan business meeting karena kegiatan ini sangat penting dan akan membuka peluang kolaborasi para pengusaha di Palembang. Harapan beliau bahwa para pengusaha dapat meningkatkan kapabilitas sebagai pengusaha. (sil)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *