Intinews | Kasus dugaan pelecehan yang menimpa mahasiswi Universitas Sriwijaya oleh oknum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menjadi perhatian serius DPRD Sumsel. Komisi V DPRD Sumatera Selatan akan ikut mengawal kasus tersebut dan menyiapkan pendampingan terhadap korban.
“Secara tidak langsung korban yang merasa dirugikan bisa menempuh jalur hukum. Korban juga bisa minta pendampingan kepada Komisi V untuk tindak lanjut kasus ini,” ujar Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel, David Hadrianto Aljufri, Selasa (29/10/2024).
Komisi V DPRD Sumsel, katanya, sudah mengetahui mencuatnya kasus tersebut dari berbagai media sosial. Pihaknya juga menyayangkan kasus itu terjadi dalam dunia pendidikan Sumsel. Apalagi terjadi di lembaga perguruan tinggi negeri.
“Kami sudah mengetahui kasus viral itu melalui media sosial. Tapi hingga saat ini belum ada laporan ke DPRD Sumsel. Tapi kami akan rapat internal di Komisi V dahulu dan akan menentukan tindak lanjut yang akan dilakukan,” ujarnya.
Namun, dia menyebut terduga pelaku MFA sudah mendapat sanksi berupa penonaktifan jabatan sebagai Wakil Ketua BEM Unsri. Hanya saja, sanksi itu tidak cukup untuk memberikan efek jera.
“Sementara ini kami di Komisi V belum mengambil kesimpulan. Namun setelah rapat nanti kami akan lakukan tindaklanjutnya,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Sunarto juga menanggapi kasus viral dugaan pelecehan yang menimpa seorang mahasiswi. Sejauh ini, polisi menyebut belum ada laporan masuk dari korban.
“Ya kasus yang viral di Unsri dugaan terkait salah satu oknum petinggi organisasi mahasiswa melakukan pelecehan seksual terhadap sesama mahasiswa belum ada laporan yang masuk ya dari korban ke polisi,” kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Sunarto kepada detikSumbagsel, Senin (28/10/2024).
Sunarto menjelaskan jika ada laporan korban terkait kasus tersebut, polisi akan segera bergerak melakukan penyelidikan. Karena itu, dia berharap korban dapat segera melapor.
“Jika ada laporan masuk kita pastikan langsung kita tindaklanjuti dan melakukan penyelidikan terkait kebenaran kejadian tersebut,” ungkapnya. (**)