Intinews | Inklusi keuangan merupakan salah satu tolok ukur dalam melihat capaian pertumbuhan keuangan yang inklusif dan berkelanjutan di suatu wilayah, karena mencerminkan ketersediaan akses masyarakat dalam menggunakan produk dan layanan jasa keuangan.
Untuk itu, dalam upaya merealisasikan pertumbuhan keuangan dimaksud, OJK Kantor Regional 7 Sumatera Bagian Selatan bersama Pemerintah Kota Pagar Alam membentuk Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Pagar Alam yang dikukuhkan oleh Walikota Pagar Alam, Alpian Maskoni, pada Selasa, 5 Oktober 2021 di komplek perkantoran Pemerintah Kota Pagar Alam Villa Gunung Gare.
Diharapkan dengan terbentuknya TPAKD Kota Pagar Alam, dapat memperbaiki laju perekonomian daerah salah satunya dengan cara menyediakan layanan keuangan yang accessible, flexible dan affordable, khususnya bagi masyarakat yang selama ini belum tersentuh layanan keuangan.
Dalam laporan pembukaan kegiatan pengukuhan TPAKD Kota Pagar Alam, Kepala OJK Regional 7 Sumbagsel,
Untung Nugroho menyampaikan bahwa masyarakat Kota Pagar Alam sebagian sudah mengakses produk dan layanan keuangan baik di sektor Perbankan, Pasar Modal, dan Industri Keuangan Non Bank.
“Penyaluran kredit perbankan mencapai sebesar Rp1,3 T atau tumbuh sekitar 8,33% secara yoy dengan nilai NPL yang terjaga sebesar 0,57%. Per juli 2021, tercatat pula terdapat 12.739 kontrak pembiayaan dengan nilai piutang pembiayaan sebesar Rp32,7 M. Bahkan sebanyak 1.794 orang masyarakat Kota Pagar Alam sudah menjadi investor Pasar Modal dengan nilai transaksi jual beli saham mencapai sebesar Rp23,4 M” ungkap Untung.
Lebih lanjut, melalui TPAKD Kota Pagar Alam, Untung berharap tercipta komunikasi dan sinergi yang baik
antar stakeholder yakni Pemerintah Daerah dan Lembaga Jasa Keuangan dalam meningkatkan ketersediaan
berbagai produk serta layanan keuangan formal secara konsisten, sehingga dapat meningkatkan dan memeratakan pembangunan ekonomi di daerah, khususnya di Kota Pagar Alam.
Selain harus mengatasi permasalahan akses keuangan di daerah, TPAKD Kota Pagar Alam juga harus segera
memulihkan perekonomian Pagar Alam yang turut terdampak pandemi COVID-19. Banyak masyarakat dan pelaku usaha di Kota Pagar Alam yang mengalami kesulitan ekonomi dan penurunan pendapatan usaha.
Menjawab tantangan tersebut, pada saat yang bersamaan, TPAKD Kota Pagar Alam juga meluncurkan program “BESEMA” Berantas Rentenir Sejahterakan Masyarakat.
Program unggulan ini merupakan program subsidi bunga kredit yang
ditujukan kepada warga Kota Pagar Alam yang memiliki kegiatan usaha di Kota Pagar Alam dimana pelaksanaannya bekerja sama dengan PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Kantor Cabang Pagar Alam .
Dengan program ini, warga dan pelaku usaha di Kota Pagar Alam dapat memperoleh kredit dengan bunga 0% dan tanpa agunan. Melalui program ini diharapkan terdapat kemudahan bagi pelaku usaha di wilayah Kota Pagar Alam untuk mendapatkan akses permodalan dari lembaga jasa keuangan formal dengan cepat, mudah dan murah.
Dalam kesempatan tersebut, Alpian menyampaikan apresiasi dan harapannya TPAKD Kota Pagar Alam dapat bersinergi mendorong perekonomian Kota Pagar Alam, salah satunya melalui program Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir.
“Program BESEMA ini terlihat mudah namun sulit dalam pelaksanaannya, oleh karenanya butuh komitmen dan sinergi bersama. Dalam program ini Pemerintah Daerah hadir meringankan beban masyarakat dengan memberikan subsidi bunga, dimana pemerintah daerah hanya mengintervensi bunga, dan hanya merekomendasikan calon debitur, namun dalam hal permohonan kredit dicairkan atau tidak,merupakan
hak dari perbankan yang dilaksanakan berdasarkan prinsip kehati-hatian”.
Sebagai bentuk dukungan dan komitmen stakeholder membangun ekonomi Kota Pagar Alam , turut hadir dalam kegiatan pengukuhan TPAKD Kota Pagar Alam ini antara lain Sekretaris Daerah Kota Pagar Alam, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Kepala KPPN Kabupaten Lahat, Direktur Bisnis PT BPD Sumsel Babel, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Pagar Alam , dan jajaran pimpinan organisasi perangkat daerah Kota Pagar Alam serta beberapa jajaran pimpinan Lembaga Jasa Keuangan di wilayah Kota Pagar Alam, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ketat.(**)