PII Bersama IPCC DAN IPCM Gelar Acara SITE VISIT dan Temu Investor di Palembang

Intinews | PT Pelabuhan Indonesia Investama (PII) mengadakan site visit dan temu investor pada Selasa (7/5/2024) di Palembang, Sumatera Selatan, bersama dengan dua Anak Perusahaan Pelindo Group yang telah mencatatkan Sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) dan PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM).

Dengan mengusung tema “Exploring Car Terminal & Marine Sector Expansion” PII menggandeng Mirae Asset Sekuritas, mengenalkan sekaligus berdiskusi mengenai bisnis masing-masing Emiten dengan investor yang berdomisili di Sumatera Selatan.

Diawali dengan site visit bisnis pemanduan dan penundaan kapal IPCM di Pelabuhan Palembang, hadir sebagai pembicara Direktur PII, Ikhwanul, Direktur Utama Emiten IPCC, Sugeng Mulyadi, Direktur Utama Emiten IPCM merangkap Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis, Shanti Puruhita serta Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia Sumatera Selatan, Hari Mulyono, General Manager Pelindo Regional 2 Palembang yang diwakili Manajer Komersial, Darmawi, Senior Area Manager PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Linda Homiya dan Research and Consulting Manager Infovesta Kapital Advisori, Nicodimus Anggi Kristiantoro.

Sebagai anak Perusahaan Pelindo Group yang bergerak di bidang investasi kepelabuhanan, PII ingin lebih mengenalkan bisnis IPCC dan IPCM sebagai dua emiten Pelindo Group serta memberikan update terkait kinerja kepada para investor di Palembang, Sumatera Selatan. Selain itu juga dapat memberikan pemahaman, pengetahuan dan literasi untuk para investor tentang manajemen terminal serta bisnis pemanduan.

Kegiatan ini menjadi sangat menarik bagi peserta karena selain merupakan kesempatan pertama mengenal PII serta IPCC dan IPCM sebagai emiten sekaligus anak Perusahaan BUMN yang bergerak di industri kepelabuhanan dan memiliki prospek yang baik kedepannya, kesempatan ini juga sekaligus wadah interaksi langsung dengan IPCC dan IPCM untuk menggali terkait kinerja dan pengelolaan perusahaan, risiko, kenaikan jumlah deviden yang akan
dibagikan selanjutnya hingga rencana ekspansi ke depan. (**)