Intinews | Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Agus Fatoni menyampaikan capaian kinerja Pemprov Sumsel selama tahun 2023.
“Ekonomi Sumsel mengalami pertumbuhan yang cukup baik, dengan pertumbuhan 5,08% pada triwulan ketiga dan berada di atas nasional sebesar 4,94%,” jelasnya, (1/1/2024).
Lanjutnya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumsel berada pada 73,18 poin, atau masuk dalam kategori tinggi, naik 0,97 poin dibandingkan 2022, tetapi masih di bawah nasional sebesar 74,39 poin.
“Capaian IPM Sumsel 2023 melampaui target perubahan RKPD tahun 2023 sebesar 73,09 poin,” ungkapnya.
Pengangguran terbuka yang dinilai pada Agustus 2023 adalah 4,11%, turun 0,52% dari tahun sebelumnya. Ini adalah penurunan yang sama dengan penurunan nasional dari 0,54% menjadi 5,32%.
Untuk tingkat kemiskinan (Maret 2023), Pemprov Sumsel berhasil menurunkannya menjadi 11,78%, yang masih di bawah tingkat nasional 9,36%. Tingkat kemiskinan ekstrem turun 1,89%, dari 3,19% menjadi 1,29%, sementara capaian nasional adalah 1,12%.
“Di sisi lain, Universal Health Coverage (UHC) Sumsel dilaporkan semakin meningkat karena saat ini mencapai 97,70%, atau 8,55 juta orang, dari total populasi 8,75 juta orang,” jelasnya.
Kemantapan jalan Sumsel menjadi perhatian utama. Pada tahun ini, angka itu turun dari 90-an persen menjadi 88,15%. Dia menjelaskan penurunan ini sebagai akibat dari anggaran yang sangat terbatas untuk pemeliharaan dan perbaikan jalan. Tahun lalu, nilainya lebih kecil.
Hampir semua APBD provinsi dan kabupaten/kota mengalami defisit, dengan defisit di Sumsel hampir Rp 2 triliun.
Dengan demikian, dia menyatakan bahwa pemerintah Provinsi Sumsel telah menetapkan target pendapatan di atas potensi yang ada pada tahun sebelumnya, dan untuk tujuan ini, pihaknya akan membuat kebijakan untuk memangkas anggaran yang tidak perlu sekitar 40% pada tahun 2024. (**)