Intinews | Sepanjang tahun 2024, PT PLN (Persero) berhasil mencetak pertumbuhan penjualan listrik hingga 6,17%, atau setara 17,78 terawatt hour (TWh). Total listrik yang terjual tembus 306,22 TWh. Angka ini bukan cuma sekadar statistik, tapi bukti kalau strategi pemasaran mereka memang baik.
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, mengaku pertumbuhan ini jadi tanda bahwa masyarakat makin percaya sama PLN. Apalagi sekarang listrik bukan cuma soal nyalain lampu, tapi sdah menjadi bagian penting dari produktivitas dan gaya hidup masa kini.
“Pencapaian ini menunjukkan listrik itu bukan cuma kebutuhan, tapi penggerak ekonomi. Ini komitmen kami buat mendukung ketahanan energi nasional,” ujar Darmawan.
Kunci sukses PLN tahun ini ada di dua kata: intensifikasi dan ekstensifikasi. Singkatnya, mereka bukan cuma fokus bikin pelanggan lama pakai lebih banyak listrik, tapi juga rajin cari pasar baru.
Dari sisi intensifikasi, PLN ngeluarin berbagai program kece. Mulai dari diskon tambah daya (yang pasti disukai pelanggan), sampai gaya hidup serba listrik alias electrifying lifestyle. Bahkan mereka juga ngambil alih pembangkit listrik milik industri alias captive power. Total kontribusinya? 5,80 TWh.
Sementara itu, lewat ekstensifikasi, PLN coba masuk ke dunia pertanian, peternakan, hingga kelautan. Gak ketinggalan juga, mereka dorong penggunaan kendaraan listrik dan percepatan dedieselisasi. Hasilnya? Tambah 2,60 TWh ke angka penjualan.
“Kita terus cari ceruk pasar baru, supaya makin banyak masyarakat yang pakai listrik PLN,” lanjut Darmawan.
Kalau dulu PLN cuma dikenal sebagai tukang jualan listrik, sekarang udah beda cerita. Sejak 2020, mereka udah masuk ke fase Transformasi 2.0. Konsepnya: moonshot thinking. Artinya, PLN ingin lompat jauh dan jadi perusahaan masa depan.
Mulai dari digitalisasi layanan pelanggan, pendekatan pemasaran yang lebih luwes, sampai mindset perusahaan yang makin proaktif, semuanya diarahkan buat bikin PLN jadi lebih cepat dan relevan.
“Transformasi ini bukan cuma ubah cara kerja, tapi juga cara pikir. PLN harus jadi penyedia energi masa depan,” tegas Darmawan.
Dampaknya terasa sekali. Sepanjang 2024, pelanggan PLN nambah 3,72 juta, naik 5,88% dari tahun sebelumnya. Gak cuma itu, total daya tersambung juga naik 9,03% jadi 10.517,83 MegaVolt Ampere (MVA).
“Kita sekarang bukan cuma ngurus listrik nyala atau enggak, tapi udah jadi enabler ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” tutup Darmawan. (**/v)