Sinergi BI Sumsel dan Pemkab OKUT Raih Rekor Penanaman Cabai Merah Terbanyak

Intinews – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Selatan bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT) melalui berbagai program kerja yang selaras dengan pemerintah daerah, termasuk dalam program Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

Kepala Bank Indonesia Sumsel, Erwin Soeriadimadja mengatakan sebagai wakil ketua TPID, BI berkerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan Pemerintah Kabupaten OKUT mendukung pengendalian inflasi, salah satunya dengan mengembangkan klaster komoditas pendukung ketahanan pangan, antara lain komoditas padi dan cabai.

“Pengembangan klaster ketahanan pangan yang dilakukan ini, diharapkan dapat meningkatkan jumlah dan kualitas produksi serta berdampak pada kestabilan harga pangan”, ujar Erwin dalam kegiatan serah terima Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) di wilayah Kabupaten OKU Timur pada 1 April 2022.

Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Bupati Ogan Komering Ulu Timur, H. Lanosin, S.T., Ketua Tim Penggerak PKK Kab. OKU Timur, Wakil Ketua DPRD, Rio Susanto, para Kepala OPD di lingkungan Pemkab. OKU Timur, serta para kelompok tani yang menerima bantuan dari Bank Indonesia.

Lebih lanjut Erwin menyampaikan bahwa BI senantiasa mendukung Pemerintah Kabupaten OKUT untuk mengembangkan sentra padi. Hal ini selaras dengan hasil penelitian Komoditi/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Bank Indonesia tahun 2021, di mana padi menjadi salah satu komoditas unggulan utama wilayah Kabupaten OKUT.

“Sebagai bentuk dukungan tersebut, pada tahun 2021 BI telah menyalurkan bantuan sarana produksi pertanian kepada 8 kelompok tani berupa hand tractor, mesin pengolah pupuk organik dan pompa air”, jelas Erwin dan untuk tahun 2022, BI kembali memberikan bantuan berupa mesin grading beras kepada 4 kelompok tani.

Modernisasi alat pertanian ini merupakan langkah penting yang harus ditempuh guna meningkatkan kapasitas produksi dan mendukung program petani milenial yang diharapkan “melek teknologi”.

Tak terbatas pada padi, Bank Indonesia juga turut serta dalam mendukung ketahanan pangan komoditas cabai merah. Di kesempatan yang sama, Bank Indonesia juga menyalurkan program sosial berupa alat mesin pertanian dan sarana produksi pertanian diberikan kepada 5 Kelompok Wanita Tani, 1 Kelompok Petani Milenial, dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya di wilayah Kabupaten OKUT, antara lain berupa kultivator, hand tractor dan benih hortikultura seperti cabai dan sayur mayur. Bantuan kepada kelompok wanita tani ini juga menjadi wujud nyata komitmen BI dalam mendukung program pemberdayaan ekonomi perempuan.

“Terima kasih untuk dukungan Bank Indonesia kepada OKUT, khususnya dalam mendukung program Merdeka Pangan di Hatinya Perempuan yang ada di OKUT, yang pada akhirnya mendukung Sumsel Mandiri Pangan. Saya kira hari ini kita mencetak sejarah” ujar Bupati OKUT, H. Lanosin, S.T.

Sinergi antara Bank Indonesia dan Dinas Ketahanan Pangan pun akhirnya berbuah manis. Bupati OKUT yang didukung Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan meraih rekor “Pembagian dan Penanaman Cabe Terbanyak Dalam Rangka Pemberdayaan Ekonomi Pertanian Rakyat”.Penghargaan tersebut diberikan oleh Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID).

Melalui berbagai bantuan yang diberikan ini, diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh penerima bantuan dan mendukung peningkatan kualitas dan produksi komoditas pangan wilayah Kabupaten OKUT. Bantuan yang diberikan juga diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para petani untuk kemudian bisa mengelola pendapatan kelompok secara optimal dan mampu membeli secara mandiri kebutuhan alat dan mesin pertanian yang masih dibutuhkan.

Ke depannya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam memperkuat ketahanan pangan daerah, sekaligus sebagai upaya untuk mensukseskan program unggulan “Sumsel Mandiri Pangan”.

Dengan terwujudnya ketahanan pangan daerah, diharapkan dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat, terjaganya stabilitas harga pangan dan pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *