Sisa Banjir Zaman Nabi Nuh Ada di Lubang Terdalam di Rusia

Intinews | Hingga kini, kisah banjir besar di zaman Nabi Nuh selalu bisa memantik rasa penasaran semua orang di dunia. Terutama pertanyaan apakah hal ini benar-benar terjadi di masa lalu? Kalau temuan ilmuwan di Rusia ini benar adanya, bisa jadi bukti bahwa banjir besar Nabi Nuh benar-benar terjadi.

Seperti dilansir Dream, ilmuwan di Rusia percaya bahwa mereka telah menemukan air di bawah tanah yang dipercaya sebagai sisa banjir besar Nabi Nuh. Sisa air tersebut ditemukan di bagian dalam Kola Superdeep Borehole, lubang terdalam di Bumi yang pernah dibor manusia yang ada di Murmansk, Rusia.

Lubang Kola Superdeep Borehole

Kola Superdeep Borehole 72665

Kola Superdeep Borehole memiliki kedalaman mencapai 12.252 meter dan sudah dibuat selama 24 tahun sejak 1970-1994. Lubang ini gak besar, hanya beberapa sentimeter aja lebarnya.

Awalnya, para ahli menargetkan penggalian sedalam 15.000 meter agar bisa memahami alam bawah tanah dengan lebih baik. Namun sayangnya, mereka gak mampu menggali lebih dalam. Ada lapisan batuan panas dengan suhu 180 derajat celsius yang sama sekali gak bisa mereka tembus.

Sisa air di perut Bumi

Lubang Terdalam Di Dunia 79dc1

Mungkin rasanya aneh mendengar ada air terdapat di dalam perut Bumi. Apalagi jumlah airnya melimpah. Dari mana air itu berasal? Sebab selama ini teori menyatakan kalau semakin dalam kita menggali ke dalam lapisan Bumi, maka akan semakin padat batuan yang ada di dalamnya.

Namun kenyataannya, makin dalam menggali, batuan di dalam perut Bumi justru makin banyak yang retak dan berongga. Hingga para ahli pun menemukan keberadaan begitu banyak air di sana.

Di sinilah para ahli memiliki teori kalau air tersebut merupakan sisa banjir Nabi Nuh yang perlahan menyerap ke perut Bumi, meretakkan batuan, dan mendekam di sana sampai sekarang.

Sesuai dengan kisah Nabi Nuh

Banyak ahli teologi yang akhirnya memercayai teori ini, bahwa air di dalam perut Bumi itu adalah air bekas banjir Nabi Nuh. Mengacu pada kisah dalam kitab-kitab seperti Al-Qur’an, pada zaman Nabi Nuh pernah terjadi banjir besar yang menutupi seluruh permukaan Bumi.

Kala itu, Nabi Nuh beserta pengikutnya yang beriman dan juga binatang-binatang yang saling berpasangan, menaiki kapal besar demi selamat.

Setelah hujan reda, air banjir perlahan surut. Air tersebut sebagian mengalir ke dalam perut Bumi dan berkumpul di sana hingga saat ini. Selama berabad-abad, para teolog juga kebingungan menjelaskan kemana air banjir di zaman Nabi Nuh tersebut surut.

Dengan ditemukannya sisa air di bawah tanah kota Murmansk, Rusia ini, sebagian teolog pun percaya kalau kisah banjir Nabi Nuh memang benar jadi bagian dari sejarah. (**)