Universitas IBA Pertahankan Biaya Kuliah Murah dan Berencana Buka Prodi S2

Dr Tarech Rasyid, Rektor Universitas IBA

Intinews | Universitas IBA Palembang akan mempertahankan biaya kuliah murah. Selain itu, turut dilakukan perbaikan dengan berencana membuka program studi (Prodi).

“Saya sudah menyampaikan dari pidato kita akan mempertahankan biaya kuliah murah dan terjangkau. Kita juga akan meningkatkan mutu dalam pengajaran,” ujar Rektor Universitas IBA Dr Tarech Rasyid saat menggelar Wisuda XXXI dan Dies Natalis XXXV di Ballroom Rembang Semesta, Sabtu (23/9/2023).

Tarech mengatakan, Universitas IBA memiliki wacana untuk penambahan Prodi, namun masih dalam kajian. Pembukaan Prodi baru merupakan hasil rapat dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah II di Lampung.

“L2Dikti sudah membuka ruang pada universitas untuk membuka Prodi baru bahkan untuk Fakultas Kedokteran asal memenuhi syarat. Kita mengusulkan untuk membuka Prodi namun masih dalam kajian, agar Prodi yang dibuka relevan dengan kondisi sekarang. Kita tidak mau membuka Prodi jika hanya menciptakan pengangguran, jadi perlu kajian. Untuk program S2 (Magister) sedang dikaji dan sudah dibahas yayasan karena itu dibutuhkan,” terang mantan wartawan itu.

Tarech mengatakan, Universitas IBA meluluskan sebanyak 73 orang wisuda yang terdiri dari Fakultas Hukum, Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi. Sebanyak enam orang lulus dengan predikat cumlaude (dengan pujian). Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi diraih mahasiswa dari Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dengan IPL 3,98.

Tarech menuturkan, saat prosesi wisuda ada masukan dari alumni yang berpidato yang menghendaki adanya perbaikan dalam berbagai hal.

“Sebagaimana mandat almarhum Ida Bayumi, yakni istri dari Wahab Bayumi yang mendukung mendirikan lembaga pendidikan di Sumsel pada 5 tahun setelah Indonesia merdeka. Artinya para pendiri Yayasan IBA mencoba mewujudkan mandat dari konstitusi mencerdaskan kehidupan bangsa. Jadi kita berharap alumni IBA juga ikut berkontribusi dalam mensejahterakan rakyat Indonesia khususnya masyarakat Sumsel. Karena mandat untuk mencerdaskan mewujudkan bangsa Indonesia diwujudkan Yayasan IBA dengan mendirikan pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) sampai perguruan tinggi,” katanya.

Tarech berharap lulusan IBA mampu mensejahterakan rakyat Indonesia dan menekan angka kemiskinan. Universitas IBA sudah mengubah visinya menjadi Universitas Unggul, Berjiwa Entrepreneur dan Dilandasi Nilai Kebangsaan dan Religius.

“Visi itu kita ambil dari pemikiran perilaku pendiri Wahab Bayumi,” ucapnya.

Dia menceritakan, Wahab Bayumi saat masa Orde Lama merupakan salah satu pengusaha sukses di Indonesia. Namun di masa Orde Baru karena ada konflik politik, Wahab Bayumi tinggal ke luar negeri ke Singapura. Tapi setelah itu di akhir masa Orde Baru Wahab Bayumi kembali lagi ke Indonesia dengan tetap mewujudkan cita-citanya berkontribusi mensejahterakan kesejahteraan rakyat Indonesia.

“Wahab Bayumi mewujudkan cita-citanya dengan ikut berkontribusi mendirikan Rumah Sakit Sumber Waras. Almarhum Wahab Bayumi memberikan sumbangsihnya. Rumah Sakit Sumber Waras butuh sumber daya manusia (SDM), gagasan mendirikan Fakultas Kedokteran Taruma Negara itu visi misinya itu berasal dari Wahab Bayumi,” katanya. (vv)