Komisi V DPRD Prov. Sumsel Minta Arus Masuk TKA Diperketat

Intinews | Komisi V DPRD Sumsel meminta Dinas Ketenagakerjaan Sumsel memperketat arus tenaga kerja asing (TKA) yang masuk ke provinsi ini.

“Pengetatan ini untuk meminimalisir penyebaran Covid-19, khususnya varian Omicron,” ujar Wakil Ketua komisi V DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli, Minggu (6/2/2022).

Ia menyebutkan, berdasarkan laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, kasus baru Covid-19 di Sumsel per 3 Februari mulai meningkat.

“Ada 112 kasus baru terpapar Covid-19 di Sumsel, dan Kota Palembang tertinggi, sebanyak 69 kasus baru,” ujar Syaiful.

Ia berpendapat, adanya kasus baru seperti varian Omicron yang telah masuk ke Sumsel, karena adanya pelonggaran arus masuk dari luar ke dalam negeri pada akhir 2021, dan awal 2022.

Selain itu, dengan masuknya TKA yang bekerja di sejumlah perusahaan di Sumsel saat ini, tak menutup kemungkinan kasus varian omicron akan terus bertambah.

Lanjut dia, karena itu, Komisi V juga telah mengimbau Disnaker, jangan TKA ini sembarangan masuk ke Sumsel karena di Sumsel banyak perusahaan asing. Mulai mulut tambang, PLTU dan mereka rata-rata lewat darat bukan udara yang minim pengawasan. “Ini bisa menimbulkan transmisi lokal yang menularkan kepada warga Indonesia dan akhirnya menyebar, sehingga  perlu perhatian  pemerintah pusat dari pemda,” tutur Syaiful.

Ia memprediksi TKA akan terus banyak masuk ke Sumsel, temuan yang didapatkan hingga awal Februari ini saja sudah sampai ratusan orang.

“Temuan kita ada ratusan orang TKA yang bekerja di tambang maupun PLTU di Sumsel yang masuk. Ini data yang baru sekarang, dan harusnya diperketat. Apalagi, kita tidak tahu mereka dikarantina bagaimana dan dimana tidak ada publikasi. Tiba- tiba masuk di perusahaannya, sedangkan di perusahaan bercampur antara TKA dengan pribumi,” katanya.

Di sisi lain, Syaiful menerangkan, jika Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur rumah sakit di Sumsel saat ini sudah rendah dan pasien yang dirawat di ICU tidak banyak. Meski begitu,  adanya varian Omicron masuk dan orang asing masuk, bisa memengaruhi BOR di Sumsel. (IP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *