Nuansa Songket Dan Jumputan Warnai Paripurna Istimewa Dalam Rangka HUT Provinsi Sumsel Ke-75

PALEMBANG | DPRD Provnsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar rapat paripurna istimewa memperingati HUT ke-75 tahun Provinsi Sumsel di gedung paripurna DPRD Sumsel, Palembang, Selasa (18/5/2021).

Paripurna istimewa dihadiri Gubernur Sumsel H Herman Deru, Wakil Gubernur H Mawardi Yahya, Ketua DPRD Sumsel Hj RA Anita Noeringhati dan Wakil ketua DPRD Sumsel, HM Giri Ramandha N Kiemas, Kartika Sandra Desi dan Muchendi Mahzareki serta jajaran Forkopimda Sumsel tersebut, berlangsung khidmat dengan nuansa melayu Sumatera.

Juga hadir mantan Gubernur Sumsel H Rosihan Arsyad, H Syahrial Oesman, anggota DPD RI dan para undangan lainnya.

Ada juga Anggota DPD RI asal Sumatera selatan diantaranya , Percha Leanpuri, Jialika maharani dan Amalia Sobri.

Paripuran Istimewa HUT Sumsel kali ini penuh dengan nuansa khas sriwijaya, mulai dari interior gedung dihiasi dengan kain Songket dan kain Jumputan, serta segenap pimpinan dan anggota DPRD Sumsel serta tamu undangan termasuk Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel juga berpakaian adat Sumsel terutama Palembang lengkap dengan aksesoris Tanjak , gandik dan berkain kain songket. Dan tetap dengan menerapkan protokol kesehatan.

Dalam kesempatan tersebut juga di launching Peraturan Daerah tentang arsitektur bentuk bangunan berciri khas budaya Sumsel yang telah dibentuk sebelumnya.

Melalui Perda tersebut diharapkan bangunan – bangunan yang ada disumsel dapat menonjolkan kebudayaan lokal yang diharapkan menjadi objek wisata baru dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk berkunjung.

“Di medsos banyak sekali yang berkomentar positif yang mendukung pemerintah atas gagasan tersebut. Dan ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam memberdayakan budaya dan melestarikannya”, kata Gubernur Sumsel Herman deru dalam sidang paripurna, Selasa (18/05)

Dikesempatan itu pula Gubernur mengusulkan agar setiap pertemuan yang dilakukan oleh DPRD Prov. Sumsel dalam pengambilan keputusan untuk dapat menggunakan pakaian adat yang merupakan kearifan lokal milik Sumsel.

Deru mengatakan, di usia Sumsel ke-75 ini harus dijadikan sebagai momentum evaluasi atau introspeksi diri. Terkait apa yang sudah dilakukan, sedang dilakukan dan apa yang akan dilakukan. Dalam mempersembahkan produk fisik ataupun nonfisik untuk menunjang kemaslahatan masyarakat Sumsel umumnya.

“Karena kita ingin semua program kita terencana dengan baik, terlaksana dengan baik dan berhasil guna. Berdampak positif khususnya bagi masyarakat Sumsel. Sekaligus menunjukkan rasa syukur kita atas karunia Allah SWT telah diberikan berkah kedamaian, kemajuan dan kesejahteraan,” katanya

Dia menyerukan, jangan pernah menyerah menghadapi kondisi sulit dampak pandemi Covid-19. Justru, menurutnya kondisi demikian ini pemerintah dan legislatif dituntut harus berpikir kreatif dan inovatif dalam kandungan kebersamaan yang harmonis, bagaimana menjaga Sumsel tetap aman dan selamat dari ancaman pandemi Covid-19.

Terkait dengan isu yang beredar dimasyarakat mengenai pasien yang terjangkit mutasi virus Covid-19 varian baru B.1617, HD menegaskan bahwa pasien tersebut telah sembuh dan virus tersebut tidak berkembang disumsel.

“Oleh sebab itu, saya harap agar informasi ini dapat disampaikan kepada masyarakat agar masyarakat tidak khawatir dalam beraktifitas agar kestabilan ekonomi disumsel tetap terjaga”, Ungkapnya

Sedangkan Ketua DPRD Sumsel, Hj RA Anita Noeninghati mengatakan semua harus bersyukur meskipun HUT ke-75 Sumsel yang jatuh pada Minggu (16/5) kemarin dan baru bisa dirayakan secara sederhana pada kesempatan ini.

“Saya atas nama pimpinan mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas semua keikutsertaan semua kalangan dalam perayaan sederhana ini, mudah-mudahan hari depan kita masih diberikan kesehatan dan bisa merayakan HUT Sumsel kembali,”Ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *