BI Luncurkan Buku Referensi Ilmu Kebanksentralan

Intinews | Bank Indonesia (BI) meluncurkan 2 (dua) buku masing-masing tentang pengelolaan bauran kebijakan BI dan upaya pengembangan UMKM di Indonesia yang diterbitkan dalam skala internasional oleh Springer Publisher, New York, USA, Senin (13/12). Buku dimaksud adalah  Central Bank Policy Mix-Issues, Challenges and Policy Responses, karya Perry Warjiyo, Phd dan Dr. Solikin M. Juhro; serta  buku Periphery and Small Ones Matter: Interplay of Policy and Social Capital karya Prof. Iwan Jaya Azis. Kedua buku tersebut dapat  dinikmati publik secara gratis (open-access) melalui tautan berikut, Buku 1 dan Buku 2.

Dalam sambutan peluncuran, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan Bank Indonesia terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam pengembangan keilmuan di dunia akademik. Selain itu, tantangan global dan domestik yang dihadapi ke depan juga memerlukan dukungan riset dalam memahami dan merumuskan kebijakan yang diambil. Lebih lanjut Perry menambahkan, berbagai tantangan yang dihadapi diantaranya isu mengenai krisis energi dan risiko perubahan iklim menjadi agenda prioritas yang akan diangkat dalam keketuaan Indonesia di Forum G20.

Buku pertama berjudul “Central Bank Policy Mix: Issues, Challenges and Policy Responses”  merupakan kumpulan tulisan/kristalisasi pemikiran dari Bank Indonesia dan dari berbagai kalangan baik domestik maupun internasional selama 6 (enam) tahun terakhir ini. Buku ini diharapkan dapat memberikan pencerahan terkait peran penting bauran kebijakan bank sentral untuk mendukung pertumbuhan dan sekaligus menjaga stabilitas makroekonomi dan keuangan di suatu negara. Buku ini juga dapat menjadi buku pegangan (handbook) untuk mendukung literasi (riset dan pembelajaran) terkait dengan ilmu kebanksentralan. Buku kedua “Periphery and Small Ones Matter: Interplay of Policy and Social Capital” karya Prof. Iwan Jaya Azis yang juga merupakan salah satu prominent Research Scholar di Bank Indonesia atas hasil karyanya berkolaborasi dengan peneliti Bank Indonesia dan didukung oleh Satuan Kerja di Kantor Pusat, serta Kantor Perwakilan Bank Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia.

Gagasan bauran kebijakan bank sentral ini pertama kali diprakarsai oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo pada tahun 2010, setelah kembali dari masa jabatan beliau sebagai Direktur Eksekutif IMF. Ini juga bertepatan dengan krisis keuangan global tahun 2008/2009. Bank Indonesia perlu merumuskan dan menetapkan bauran kebijakan untuk dapat mencapai mandatnya dalam pencapaian stabilitas harga dan peningkatan stabilitas sistem keuangan. Di luar bank sentral, bauran kebijakan diperluas dengan memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan instansi terkait untuk memastikan stabilitas sistem keuangan dan mendukung stabilitas makroekonomi secara keseluruhan.

Dalam buku terkait UMKM karya Prof. Iwan Jaya Azis, diuraikan komitmen BI untuk membangun fondasi ekonomi yang kuat bagi UMKM dengan merancang dan menetapkan berbagai kebijakan. Sebanyak 46 kantor perwakilan Bank Indonesia turut aktif membina lebih dari 1200 UMKM yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia dalam berbagai sektor usaha. Dengan perkembangan teknologi dan informasi, kebijakan yang seragam untuk semua UMKM yang berasal dari berbagai daerah berbeda menjadi tidak relevan.

Kegiatan peluncuran buku tersebut juga dirangkaikan dengan kegiatan research expo yang mempresentasikan 3 (tiga) riset BI yang telah terbit di jurnal internasional terindeks Scopus[1]. Adapun judul ketiga riset tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Spatial wage differentials and agglomeration externalities: Evidence from Indonesian microdata – Published di Journal of Economic Analysis and Policy (Scopus Q1), September 2021 Peneliti: MHA Ridhwan (BINS)
    2. Impact of reserve requirement and Liquidity Coverage Ratio: A DSGE model for Indonesia – Published di Journal of Economic Analysis and Policy (Scopus Q1), September 2021 Peneliti: Tevy Chawwa (DKEM)
    3. Capital flow and banking credit in Indonesia – Published di Journal of Economic Modelling (Scopus Q2), Maret 2020 Peneliti: Mirza Yuniar Isnaeni Mara (BINS), Nur M.Adhi Purwanto. (DKMP), Ina Nurmalia Kurniati, Nanda Rizki Fauziah (KPw Jawa Tengah), Euis Aqmaliyah

Guna memperkuat kualitas riset, BI terus memperkuat Research Scholar Program dengan melibatkan beberapa prominent research scholars, serta menjalin kerjasama strategis dengan berbagai Institusi riset bertaraf internasional. Kerja sama yang dilakukan telah berdampak signifikan dalam peningkatan kualitas riset dan exposure peneliti BI di tingkat internasional. Jumlah riset BI yang tercantum di Scopus telah meningkat secara signifikan, hingga saat ini terdapat 87 riset BI yang telah berhasil dipublikasikan di jurnal internasional terindeks Scopus/WoS[2], dengan jumlah periset mencapai lebih dari 70 orang yang tercatat di database Scopus/WoS. Riset memiliki peran yang makin penting dalam perumusan kebijakan untuk mendukung pemulihan ekonomi di tengah transformasi lingkungan ekonomi yang dipicu pandemi. (**/vie)

Respon (14)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *