Intinews | Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Selatan (Sumsel), Pemerintah Sumsel beserta stakeholder terkait me-relaunching ekspor perdana kopi Sumsel ke Malaysia dan Australia. Kegiatan ini digelar di Ballroom Kantor OJK Sumsel, pada Selasa (14/1/2025).
Dalam gelaran Kick Off ini Kepala OJK Sumsel, Arifin Susanto mengatakan langkah strategis untuk membangun sinergi antara berbagai pihak, diantaranya OJK, Pemprov Sumsel, Pelindo Regional 2 Palembang, Bea Cukai Palembang, Balai Karantina Sumsel, PT Agri Ekspor Indonesia, dan Perwakilan Industri Jasa Keuangan dalam mendukung penguatan daya saing produk lokal yang inklusif dan berkelanjutan.
“Mengapa OJK Sumsel ikut menginisiasi ini? OJK itu mendorong kolaborasi antar stakeholder, dimana OJK merupaka koordinator sekretariat bersama juga salah satu tugas OJK adalah perluasan akses keuangan. Kami berharap mulai dari pengepul, petani, pengekspor semua memperoleh akses keuangan. Karena yang terjadi hampir semua petani tidak memiliki akses keuangan, bahkan transaksi harian pengepul itu semua kas, padahal transaksi harian mereka mencapai Rp1,2 miliar sehari,” jelas Arifin.
Lanjut Arifin, kenapa ini adalah ekspor perdana, karena sebelumnya belum pernah dilakukan ekspor kopi dalam bentuk ekosistem.
“Ekspor kopi perdana ini sudah masuk dalam ekosistem keuangan yang terintegrasi, seperti Letter of Credit (LC) dari perbankan”, lanjutnya.
Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Sekretariat Bersama Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah yang telah menginisiasi ekspor kopi Sumsel ke pasar Internasional.
“Kami berharap ekspor ini dapat berkelanjutan, karena produksi kopi di Sumsel cukup tinggi. Kami tidak hanya fokus pada pendapatan daerah, tetapi lebih pada bagaimana meningkatkan kesejahteraan petani kopi,” ujar Elen.
Sementara itu dalam keterangan pers, Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto menyampaikan, provinsi ini sudah lebih dari 10 tahun tidak melakukan ekspor kopi, meskipun Sumsel merupakan penghasil kopi terbesar di Indonesia. “Total produksi kopi di Sumsel mencapai 198 ribu ton, sekitar 26 persen dari produksi kopi nasional, yang jauh melebihi daerah penghasil kopi lainnya seperti Aceh dan Lampung”, terangnya.
Novia Anggita selaku Chief Executive Officer dari PT. Agri Ekspor Indonesia, yang merupakan pihak eksportir mengatakan, bahwa saat ini permintaan kopi kita untuk negara luar cukup besar, karena dari ukuran dan rasa sangat diminati.
“Rencana dalam beberapa hari kedepan kita akan mengekspor kopi Robusta dan Arabika ke negara Malaysia dan Australia dengan sebanyak 59,4 ton, melalui pelabuhan Boom Baru, kita juga sedang menjajaki negara Dubai,” terang Anggita.
Rencananya ekspor sebanyak dua kontainer akan dilakukan pada Minggu, 19 Januari 2025 melalui Pelabuhan Boom Baru Palembang pada Pukul 13.00 WIB yang juga akan dihadiri oleh Kepala OJK Mahendra Siregar.
Turut hadir dalam acara tersebut, Pj. Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, S.H., M.S.E, Kepala Kantor OJK Prov Sumsel, Arifin Susanto, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sumbagtim, Triyanto, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumsel, Ir. Kostan Manalu M.M, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Region 2, Darmawi, Pj. Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, S.H., M.S.E, Novia Anggita (vv)